Antisipasi Inflasi Jelang Ramadhan, Pemko Batam Gelar Rapat Koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah 2023

Batam81 Dilihat

 

BATAM, Fokuskepri.com – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Batam menggelar Rapat Koordinasi tahun 2023, yang dipimpin oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Batam sekaligus Ketua Harian TPID Kota Batam, mewakili Wali Kota Batam Muhammad Rudi yang juga selaku Ketua TPID Batam, Rabu (8/2/2023).

Rapat koordinasi tersebut turut dihadiri oleh stakeholder terkait. Seperti Bank Indonesia, Badan Pusat Statistik, Bulog, Pertamina, Bea Cukai. Juga dihadiri Organsasi Perangkat Daerah (OPD) internal Pemko Batam, seperti Disperindag, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Perikanan, serta Asosiasi Distributor Batam.

“Terima kasih yang sudah hadir pada rapat perdana Tim Pengendalian Inflasi Daerah Kota Batam Tahun 2023. Saya atas nama pak Wali Kota H. Muhammad Rudi mengucapk

an terimakasih pada tim inflasi tahun 2022. Alhamdulillah dapat mengantarkan, walaupun tinggi inflasi kita tapi tidak separah dengan daerah lain,” ujar Jefridin.

Baca Juga: BP Batam Lakukan Perombakan Pejabat Badan Usaha SPAM, Dorong Percepatan Pelayanan untuk Masyarakat

Seperti diketahui pada tahun 2022, berbagai faktor mempengaruhi tingkat inflasi Kota Batam. Namun dari sisi kebutuhan bahan pokok, Batam dapat mengendalikannya dengan baik berkat kerjasama dari semua pihak terutama Asosiasi Distributor Bapok Batam.

Saat ini pihaknya tengah mewaspadai gambaran dari kenaikan harga beras, meski Batam belum mengalami kenaikan tersebut.

“Beras kalau sudah naik, bisa sampai 3 ribu rupiah perkilogramnya yang pasti akan berpengaruh pada inflasi kita. Sehingga stok ketersediaan beras Batam sangat penting perlu kita antisipasi,” ujar Jefridin.

Baca Juga: 24 Regu Pramuka Kwaran se-Kota Batam Akan Ikuti Lomba Regu Pramuka Tingkat III

Kepala Badan Pusat Statistik Kota Batam, Aguskadaryanto mengungkapkan Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Batam pada bulan Januari 2023 menunjukkan deflasi sebesar 0,26 persen. Dengan tingkat inflasi tahun ke tahun Januari 2023 terhadap Januari 2022 sebesar 4,90 persen.

“Bila melihat kelompok yang andil menyebabkan inflasi tertinggi ialah angkutan udara, kemudian disusul bayam dan kangkung. Terlihat sederhana tapi mampu menyebabkan inflasi,” ujarnya.

Baca Juga: Wujudkan Zero Accident, PLN Batam Tekankan Penerapan Budaya K3 Ketenagalistrikan

Oleh sebab itu, BPS Kota Batam memaparkan data tersebut juga sebagai bahan acuan bagi Pemerintah Kota Batam agar dapat mengambil kebijakan dalam pengendalian inflasi di kota batam, terutama menjelang puasa dan hari raya.

Kepala Tim Perumusan KEKDA Provinsi dari Bank Indonesia, Sudarta juga menyampaikan perlunya antisipasi terutama menjelang ramadhan dan idul fitri. Dimana komoditas yang sama setiap tahunnya naik secara berulang.

“Yaitu angkutan udara, bayam, cabai merah dan daging ayam ras. Barangnya banyak tapi harganya tetap naik. Ini perlu diketahui sebabnya apakah mengikuti harga nasional atau ada faktor lain,” kata Sudarta.

Selain operasi pasar dan pasar murah, Pemko Batam telah melakukan upaya lain guna menurunkan inflasi. Diantaranya urban farming, yang dapat dilakukan masyarakat di halaman rumahnya masing- masing. Yaitu pembagian bibit cabai. Melalui program sederhana ini, dapat memberikan dampak besar bagi masyarakat.

“Bagaimana kita bisa mempertahankan tingkat inflasi yang rendah di Batam salah satunya adalah dengan rapat seperti ini, agar inflasi kita dapat terkendali sesuai target pemerintah,” tutup Jefridin.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *